Minum kopi di pagi hari atau yang biasa disebut ngopi memang sudah menjadi ciri khas warga Indonesia. Bagi masyarakat pedesaan, mungkin Kopi Tubruk adalah rutinitas wajib mereka setiap harinya.
Kopi tubruk
sendiri konon diambil dari bahasa jawa yaitu dari kata “Tabrak” alias “menabrak.”
Kenapa bisa begitu ya? Mungkin karena komposisinya yang hanya perpaduan dari
gula, kopi murni yang diseduh dengan air panas yang baru saja mendidih dan
saling bertabrakan ketika diaduk dengan sendok.
Hahahaha..
Tapi semua itu hanya perkiraan saja. Bisa benar dan bisa juga salah. Tapi jika
berbicara soal kenikmatan, para penggemar kopi hitam tak perlu meragukan
kenikmatan dari kopi tersebut.
Di era GayaHidup Modern seperti saat ini, kopi tubruk ternyata tak hanya ditemukan di
desa-desa saja. Di perkotaan seperti Jakarta saja sudah banyak warung kopi,
kedai kopi, kafe, bahkan restoran yang menyediakan kopi tubruk sebagai salah
satu menunya.
Untuk yang tidak biasa minum kopi mungkin kopi tubruk memang bukan pilihan tepat untuk anda karena dalam segelas kopi tersebut masih banyak ampas kopi yang betebaran. Tapi untuk yang sudah biasa, hal tersebut bisa menjadi salah satu kenikmatan tersendiri.
Untuk yang tidak biasa minum kopi mungkin kopi tubruk memang bukan pilihan tepat untuk anda karena dalam segelas kopi tersebut masih banyak ampas kopi yang betebaran. Tapi untuk yang sudah biasa, hal tersebut bisa menjadi salah satu kenikmatan tersendiri.